PROPOSAL IKLAN TOP COFFEE
(UKRIM YOGYAKARTA)
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Persaingan dalam dunia usaha tampak kian
gencar seiring dengan tumbuhnya perekonomian. Kalangan produsen saling
memperebutkan perhatian calon konsumen, salah satunya dengan memanfaatkan iklan secara optimal. Hal
ini dapat dilihat dengan maraknya iklan yang bertebaran di media cetak dan
elektronik, serta di pusat–pusat keramaian dan di tepi jalan-jalan raya. Iklan
boleh dikatakan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari- hari yang
kehadirannya nyaris tak pernah disadari.
Dewasa ini, konsumen semakin selektif
dalam pemilihan produk untuk digunakan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan
arus informasi yang sangat cepat dan didukung
dengan keberadaan teknologi sehingga konsumen dapat menyerap informasi
serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Strategi yang
harus dilakukan perusahaan untuk memberikan informasi kepada konsumen adalah
dengan melalui media periklanan.
Produk-produk yang padat iklan merupakan
produk yang mengandung tingkat persaingan yang ketat. Pada saat ini iklan telah
dipandang sebagai sumber informasi, hiburan, dan media komunikasi bisnis yang
efektif dan ampuh. Tujuan evaluasi periklanan adalah untuk mengetahui dampak
komunikasi menyeluruh atas kampanye iklan yang telah dilaksanakan, sampai
seberapa
jauh kampanye iklan dapat meningkatkan kesadaran merek, pemahaman merek dan preferensi
merek. evaluasi terhadap periklanan sangat penting artinya bagi penilaian
terhadap efektivitas promosi secara keseluruhan.
Periklanan dapat diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu
memberikan informasi, membujuk dan mengingat (Kotler, 2000: 362). Iklan merupakan salah satu alat promosi
yang digunakan sebagai alat untuk pengantar pesan yang bertujuan untuk
membentuk dan mengubah perilaku konsumen, maka periklanan tersebut
perlu dinilai keefektifannya. Iklan yang baik
dapat menarik perhatian, minat, dan mampu memenuhi kebutuhan / keinginan serta
mampu mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian.
Dalam memasarkan dan mengkomunikasikan suatu produk sangat
diperlukan konsep bauran pemasaran (marketing
mix) yang lebih dikenal dengan 4P terdiri dari produk (product), harga (price),
promosi (promotion), dan distribusi (place). Tetapi perusahaan tidak hanya melakukan pengembangan
strategi bauran pemasaran, melainkan juga pengembangan suatu program komunikasi
yang efektif dengan para pelanggan atau yang disebut dengan bauran promosi.
Bauran promosi (promotion mix) sendiri terdiri dari lima alat yaitu sales promotion, advertising, personal
selling, public relation, dan direct marketing.
Tingginya minat orang Indonesia untuk
minum kopi ternyata menarik sejumlah perusahaan untuk menciptakan produk
inovatif berbahan dasar kopi, maka Wings
Food yang merupakan perusahaan fast
moving consumer goods meluncurkan
kopi instan bernama “Top Coffee”. Dalam memasarkan produk Top Coffee tersebut, Wings Food menciptakan berbagai bentuk,
warna, rasa, aroma, yang dapat menarik perhatian konsumen dalam melakukan
proses pengambilan keputusan pembelian produk Top Coffee.
Untuk mengetahui dampak komunikasi yang menyeluruh atas kampanye
iklan yang telah dilaksanakan dan seberapa jauh iklan tersebut efektif dalam
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka suatu periklanan tersebut perlu
dinilai keefektifannya. Iklan yang dilakukan oleh Wings Food khususnya produk Top Coffee ini sangat menarik, dengan
adanya gambar, tulisan, dan slogan “bongkar kebiasaan lama orang indonesia
perlu yang top” dan dibintangi oleh Iwan Fals, Samuel Zylgwyn dan Nikita Willy.
Berdasarkan latar belakang di atas,
penulis ingin mencoba meneliti bagaimana keefektifan iklan produk Top Coffee
yang ditayangkan melalui media televisi, dengan judul “ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN TOP COFFEE PADA MEDIA TELEVISI DI KOTA
YOGYAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
diuraikan di atas maka
dapat diajukan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
profil responden iklan Top Coffee di Kota Yogyakarta?
2. Bagaimanakah
efektivitas iklan Top Coffee di media televisi terhadap responden pada tingkat attention,
interest, desire dan action?
3. Bagaimanakah
efektivitas iklan Top Coffee di media
televisi dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen?
C.
Batasan
Masalah
Dalam
melakukan penelitian ini penulis membatasi masalah, agar pemecahan masalah
dapat lebih terarah dan juga karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang
dimiliki. Supaya masalah yang diteliti tidak terlalu luas maka batasan
masalahnya adalah:
1. Penelitian
dilakukan terhadap responden yang pernah melihat dan mengkonsumsi produk Top
Coffee serta berdomisili di Kota Yogyakarta.
2. Karakteristik
iklan mencakup audio visual pada media televisi.
3. Perilaku
responden yang diteliti terbatas pada
tingkat attention, interest, desire dan action.
4. Efektivitas
iklan diuji dari hasil uji proporsi.
5. Penilaian
efektivitas di sini adalah, bahwa iklan yang ditayangkan Perusahaan Wings Food dapat
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk Top Coffee.
6. Atribut
iklan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Visualisasi
design
Dalam
hal ini warna, cahaya dan gambar yang divisualisasikan sangat jelas menarik dan
mudah dipahami responden.
b. Fantasi/image
Iklan
Top Coffee versi Musisi Iwan Fals menggambarkan sebuah image yang memiliki
latar belakang yang berbeda.
c.
Jingle/lagu
Jingle/lagu dengan irama yang atraktif sehingga menarik
perhatian
d. Bintang
iklan
Iklan
ini dibintangi oleh Musisi Iwan Fals, Samuel Zylgwyn dan Nikita Willy
e. Alur
cerita
Dalam
pembukaan tayangan iklan Top Coffee ditayangkan dengan berbagi kalimat yang
mempengaruhi dan membujuk konsumen yaitu dengan mengatakan dan mengiklankan Top
Coffee adalah kesukaan orang Indonesia.
f. Slogan
Bongkar
kebiasaan lama orang Indonesia perlu yang Top.
D.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui profil responden iklan Top Coffee di Kota Yogyakarta.
2. Untuk
mengetahui efektivitas iklan Top Coffee terhadap responden pada tingkat attention, interest, desire dan action.
3. Untuk
mengetahui efektivitas iklan Top Coffee dalam mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
E.
Manfaat
Penelitian
Adapun
manfaat-manfaat yang hendak dicapai dari penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Bagi
Perusahaan
Hasil
penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Wings
Food perushaan fast moving consumer goods, dalam menetapkan
langkah-langkah kebijakan manajerial yang berhubungan dengan sistem promosi
melalui media periklanan, dalam rangka mempertahankan konsumen dan memperluas
pangsa pasar.
2.
Bagi
Penulis
Penulis
dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama di perkuliahan ke dalam
praktek bisnis serta menguji kemampuan penulis dalam mengimplementasikan ilmu
yang diperoleh sesuai dengan studi manajemen pemasaran khususnya dalam bidang
periklanan.
3. Bagi
pihak lain
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi
pihak-pihak lain yang hendak melakukan referensi dan mengembangkan wawasan bagi
pembaca serta menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya.
F.
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima secara
tentatip (a tentative statement)
untuk menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai sebagai dasar bagi suatu
penelitian (Boedijoewono, 2001: 203).
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka
peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga
bahwa iklan Top
Coffee pada media
televisi sudah efektif menarik perhatian
(attention), minat (interest), kebutuhan / keinginan (desire), dan tindakan (action) konsumen.
2. Diduga
bahwa iklan
Top Coffee pada media televisi sudah efektif mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
Jawaban
Keterangan
Skor
A
B
C
D
E
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
Daerah ditolak

Daerah diterima
- Za (1,64)
Po
G.
Metodologi penelitian
Dalam pengumpulan data-data
yang diperlukan oleh penulis, maka penulis menggunakan metode-meode pengumpulan
data sebagai berikut:
1.
Data primer
Merupakan data yang didapat secara langsung dari objek
penelitian atau dari sumber pertama yang didapat bisa dari:
a.
Interview (wawancara)
Interview adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab dengan responden, pelaksanaannya bisa dengan cara langsung bertatap mata
maupun lewat media seperti telepon, yang bertujuan untuk mendapat gambaran
nyata tentang pokok persoalan yang diteliti.
b.
Questionnaire (kuesioner)
Questionnaire adalah metode pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan yang dibagikan untuk dijawab oleh responden guna
memperolah data informasi tertulis tentang tanggapan konsumen terhadap iklan Top
Coffee. Bentuk pertanyaan yang diajukan bertipe “multiple choice” (pilihan ganda) dimana sudah disediakan jawaban
pada tiap pertanyaan dan responden tinggal memilih yang paling sesuai. Skala
yang digunakan adalah skala Likert, yaitu membagi pertanyaan dalam 5 kategori
penilaian (Rangkuti, 2003: 66), masing-masing dikualifikasikan dengan memberi
bobot penilaian.
c. Observasi (pengamatan)
Observasi
adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek
penelitian mengenai hal-hal yang berhubungan secara langsung dengan masalah
untuk mendapatkan data pelengkap.
2.
Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan
atau data yang diperoleh bukan dari sumbernya langsung. Maksudnya bahan-bahan
yang dibutuhkan diperoleh dari buku-buku literatur, catatan kuliah dan bacaan-bacaan yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pengumpulan data
sekunder ini juga bisa didapat dari badan-badan atau lembaga-lembaga penelitian
lain seperti Badan Pusat Statistik (BPS).
3.
Pengambilan sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2002: 72). Dalam
penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling, yaitu memilih sampel
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian Responden
yang diambil adalah yang pernah melihat iklan produk Top Coffee dan yang pernah
mengkonsumsi produk Top Coffee serta berdomisili di Kota Yogyakarta.
H.
Uji
Instrumen
Instrumen yang digunakan terlebih dahulu
diuji dengan alat-alat: validitas dan reliabilitas. Untuk mendapatkan hasil
penelitian yang obyektif, maka data yang didapat harus benar-benar mempunyai
kualitas yang baik. Karena itu harus diuji validitas dan reliabilitas. Untuk pengujian,
pertama-tama disebarkan kuesioner pada 20-30 orang responden. Jika hasil dari
penyebaran pertama menyatakan bahwa kuesioner tersebut valid dan reliabel,
berikutnya dilakukan penyebaran kuesioner pada 100 orang responden
1.Uji validitas
Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu
memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti (Simamora, 2002:38-39).
Dalam
pengujian ini digunakan rumus product moment coefficient of correlation
atau korelasi produk moment (Hadi, 2000: 21).
Rumus
yang digunakan:
rxy
= 

Dimana:
rxy
= koefisien korelasi produk moment
x
= skor pertanyaan ke-n
y
= skor pertanyaan atribut tertentu
N
= jumlah responden
Pengujian
dilakukan dengan membandingkan skor rxy terhadap r tabel pada taraf
signifikan (
) = 0,05.
Kriteria
pengujian :
- Bila
rxy ˃ r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
- Bila
rxy ≤ r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
2. Uji
reliabilitas
Uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui
tingkat kestabilan dari alat pengukur terhadap sesuatu yang diukur. Untuk
menguji reliabilitas ini dapat digunakan teknik belah dua yaitu dengan mengkorelasikan
antara item bernomor ganjil dengan item bernomor genap, dengan rumus product
moment coefficient of correlation atau korelasi produk moment (Hadi,
2000: 21).
Rumus
yang digunakan:
rxy = 

dimana:
rxy = koefisien korelasi produk
moment
x = nilai item nomor genap
y = nilai item nomor ganjil
N = jumlah responden
Setelah
diperoleh koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dengan item bernomor
genap, tahap selanjutnya menghitung reliabilitas dengan mengunakan rumus
korelasi “spearman brown” sebagai berikut:
(Hadi, 2000: 23)
rxx = 
Dimana:
rxx = koefisien reliabilitas
rxy = koefisien korelasi
product moment
Pengujian
ini dilakukan dengan membandingkan rxx terhadap r tabel pada tingkat
signifikansi (
) = 0,05.
Kriteria
pengujian:
- Bila
rxx ˃ r tabel maka pernyataan tersebut terbukti reliabel.
- Bila
rxx ≤ r tabel maka pernyataan tersebut terbukti tidak reliabel.
I.
Alat
Analisis
1. Analisis
Persentase
Metode
ini digunakan untuk menganalisis prosentase dari masing-masing profil dimana
dapat diketahui profil mana yang paling
dominan (Supranto, 2001: 80).
Rumus
yang digunakan:
Px
=
x 100%
Dimana:
Px
= Nilai persentase dari responden dengan karakteristik tertentu
nx
= Data responden dengan karakteristik tertentu
N
= Jumlah total responden
2. Analisis
AIDA
AIDA
merupakan tahap persuasi yang berhubungan dengan psikologi komunikasi yang
terdiri dari attetion, interest, desire
dan action. Model AIDA dipakai untuk
melihat efek secara hirarki dari promosi produk terhadap pangsa pasar
potensial. Suatu produk pertama-tama tidak dikenal, lalu promosi bekerja agar
pasar potensial yang dimaksud memberi perhatian (attention). Setelah itu diharapkan tertarik (interest) pada produk lalu mempunyai sikap berhasrat (desire) untuk memiliki. Terakhir tentu
tahapan tindakan membeli (action)
yang menjadi sasaran utama dalam promosi.
Setelah konsumen melewati
tahapan-tahapan diatas maka kemudian konsumen mengambil keputusan pembelian.
Tahap-tahap dalam
pembelian:
a. Pengenalan
masalah
b. Pencarian
informasi
c. Evaluasi
alternatif
d. Keputusan
pembelian
e. Perilaku
setelah pembelian
Untuk mengetahui besarnya persentase
pengaruh iklan Top Coffee pada tahap model AIDA maka digunakaan analisis AIDA
dimana rumus yang digunakan adalah:
Rumus
X =
X 100%
Dimana:
Nilai maks = Nilai
jawaban kuesioner tertinggi yaitu 5 dikalikan 4 butir pertanyaan dari masing-masing tahap model AIDA lalu
dikalikan dengan jumlah responden seluruhnya yaitu sebanyak 100 orang
Nilai min = Nilai jawaban kuesioner terendah yaitu 1
dikalikan 4 butir pertanyaan dari
masing-masing tahap model AIDA lalu dikalikan dengan jumlah responden
seluruhnya yaitu sebanyak 100 orang
Nilai Xn = Nilai keseluruhan dari masing-masing tahap AIDA
X =
Persentase dari masing-masing tahap AIDA
Kriteria
tingkat penilaian efektifitas iklan dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu,
sangat tidak efektif dengan presentase 0 – 20%, tidak efektif dengan presentase
20 – 40%, cukup efektif dengan presentase 40 – 60%, efektif dengan presentase
60 – 80%, dan sangat efektif dengan presentase 80 – 100%.
Gambar 1.1
Tingkat penilaian efektivitas iklan

Sumber: Kotler
(2002: 677)
Berdasarkan kriteria tersebut dapat
diketahui efektivitas pada masing-masing tahapan dalam metode AIDA.
Berdasarkan kriteria tersebut dapat
diketahui efektivitas pada masing-masing tahapan dalam metode AIDA
3. Uji
proporsi
Uji
proporsi dilakukan untuk mengetahui keefektifan iklan tersebut dalam mempengaruhi
keputusan pembelian (Djarwanto, 2000 : 199-202):
Rumus
yang digunakan:
Z
= 
Dimana:
X
= jumlah sampel efektif
Po
= proporsi Ho
n
= jumlah responden
Z
= Z hitung yang selanjutnya
dibandingkan dengan z tabel
Adapun
langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:
- Menentukan
formulasi Ho dan H1
Ho:
P = Po
H1:
P < Po
- Menentukan
level of significance (a)
= 0,05.
- Rule
of the test (kriteria penolakan dan penerimaan)
Gambar
1.2
Kriteria Penerimaan dan Penolakan

Ho
diterima apabila : Z ³
-Za (iklan efektif)
Ho
ditolak apabila : Z < -Za (iklan tidak efektif)
J.
Sistimatika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini
penulis mengemukakan secara ringkas latar belakang pemilihan judul,
permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian,
Uji Instrumen, alat analisis dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab
ini berisi tentang tori-teori dan pengertian-pengertian yang menjadi landasan
bagi penelitian, yaitu meliputi pengertian periklanan, macam-macam periklanan, simbol
dalam eksekusi pesan iklan televisi, dan strategi perancangan iklan televisi:
perusahaan Top dunia dan pengantar periklanan televisi, segmentasi pasar dan
pembidikan pasar. Selain itu juga akan dikupas kajian pustaka.
BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan gambaran
umum penelitian yang meliputi letak
geografis, kondisi geografis, pembagian wilayah, perkembangan penduduk, tingkat
ekonomi penduduk, serta gambaran umum
obyek penelitian yaitu gambaran umum perusahaan, struktur organisasi,
perkembangan produk, kegiatan promosi dan strategi yang dilakukan oleh Produk
Top Coffee.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab
ini berisi tentang pengolahan data yang sudah diperoleh dan dianalisis dengan
menggunakan metode analisis yang telah ditentukan, yaitu pengujian instrumen
yang digunakan dengan analisis validitas dan reliabilitas, mengetahui profil
konsumen mana yang paling dominan dengan analisis persentase, serta mengetahui
efektivitas iklan baik pada masing-masing tahap AIDA maupun dalam mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen dengan menggunakan analisis AIDA dan uji proporsi.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai hasil
dari analisis data yang diteliti, penarikan kesimpulan berdasarkan hasil
pengolahan data.
PROPOSAL IKLAN TOP COFFEE
(UKRIM YOGYAKARTA)
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Persaingan dalam dunia usaha tampak kian
gencar seiring dengan tumbuhnya perekonomian. Kalangan produsen saling
memperebutkan perhatian calon konsumen, salah satunya dengan memanfaatkan iklan secara optimal. Hal
ini dapat dilihat dengan maraknya iklan yang bertebaran di media cetak dan
elektronik, serta di pusat–pusat keramaian dan di tepi jalan-jalan raya. Iklan
boleh dikatakan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari- hari yang
kehadirannya nyaris tak pernah disadari.
Dewasa ini, konsumen semakin selektif
dalam pemilihan produk untuk digunakan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan
arus informasi yang sangat cepat dan didukung
dengan keberadaan teknologi sehingga konsumen dapat menyerap informasi
serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Strategi yang
harus dilakukan perusahaan untuk memberikan informasi kepada konsumen adalah
dengan melalui media periklanan.
Produk-produk yang padat iklan merupakan
produk yang mengandung tingkat persaingan yang ketat. Pada saat ini iklan telah
dipandang sebagai sumber informasi, hiburan, dan media komunikasi bisnis yang
efektif dan ampuh. Tujuan evaluasi periklanan adalah untuk mengetahui dampak
komunikasi menyeluruh atas kampanye iklan yang telah dilaksanakan, sampai
seberapa
jauh kampanye iklan dapat meningkatkan kesadaran merek, pemahaman merek dan preferensi
merek. evaluasi terhadap periklanan sangat penting artinya bagi penilaian
terhadap efektivitas promosi secara keseluruhan.
Periklanan dapat diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu
memberikan informasi, membujuk dan mengingat (Kotler, 2000: 362). Iklan merupakan salah satu alat promosi
yang digunakan sebagai alat untuk pengantar pesan yang bertujuan untuk
membentuk dan mengubah perilaku konsumen, maka periklanan tersebut
perlu dinilai keefektifannya. Iklan yang baik
dapat menarik perhatian, minat, dan mampu memenuhi kebutuhan / keinginan serta
mampu mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian.
Dalam memasarkan dan mengkomunikasikan suatu produk sangat
diperlukan konsep bauran pemasaran (marketing
mix) yang lebih dikenal dengan 4P terdiri dari produk (product), harga (price),
promosi (promotion), dan distribusi (place). Tetapi perusahaan tidak hanya melakukan pengembangan
strategi bauran pemasaran, melainkan juga pengembangan suatu program komunikasi
yang efektif dengan para pelanggan atau yang disebut dengan bauran promosi.
Bauran promosi (promotion mix) sendiri terdiri dari lima alat yaitu sales promotion, advertising, personal
selling, public relation, dan direct marketing.
Tingginya minat orang Indonesia untuk
minum kopi ternyata menarik sejumlah perusahaan untuk menciptakan produk
inovatif berbahan dasar kopi, maka Wings
Food yang merupakan perusahaan fast
moving consumer goods meluncurkan
kopi instan bernama “Top Coffee”. Dalam memasarkan produk Top Coffee tersebut, Wings Food menciptakan berbagai bentuk,
warna, rasa, aroma, yang dapat menarik perhatian konsumen dalam melakukan
proses pengambilan keputusan pembelian produk Top Coffee.
Untuk mengetahui dampak komunikasi yang menyeluruh atas kampanye
iklan yang telah dilaksanakan dan seberapa jauh iklan tersebut efektif dalam
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka suatu periklanan tersebut perlu
dinilai keefektifannya. Iklan yang dilakukan oleh Wings Food khususnya produk Top Coffee ini sangat menarik, dengan
adanya gambar, tulisan, dan slogan “bongkar kebiasaan lama orang indonesia
perlu yang top” dan dibintangi oleh Iwan Fals, Samuel Zylgwyn dan Nikita Willy.
Berdasarkan latar belakang di atas,
penulis ingin mencoba meneliti bagaimana keefektifan iklan produk Top Coffee
yang ditayangkan melalui media televisi, dengan judul “ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN TOP COFFEE PADA MEDIA TELEVISI DI KOTA
YOGYAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
diuraikan di atas maka
dapat diajukan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
profil responden iklan Top Coffee di Kota Yogyakarta?
2. Bagaimanakah
efektivitas iklan Top Coffee di media televisi terhadap responden pada tingkat attention,
interest, desire dan action?
3. Bagaimanakah
efektivitas iklan Top Coffee di media
televisi dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen?
C.
Batasan
Masalah
Dalam
melakukan penelitian ini penulis membatasi masalah, agar pemecahan masalah
dapat lebih terarah dan juga karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang
dimiliki. Supaya masalah yang diteliti tidak terlalu luas maka batasan
masalahnya adalah:
1. Penelitian
dilakukan terhadap responden yang pernah melihat dan mengkonsumsi produk Top
Coffee serta berdomisili di Kota Yogyakarta.
2. Karakteristik
iklan mencakup audio visual pada media televisi.
3. Perilaku
responden yang diteliti terbatas pada
tingkat attention, interest, desire dan action.
4. Efektivitas
iklan diuji dari hasil uji proporsi.
5. Penilaian
efektivitas di sini adalah, bahwa iklan yang ditayangkan Perusahaan Wings Food dapat
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk Top Coffee.
6. Atribut
iklan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Visualisasi
design
Dalam
hal ini warna, cahaya dan gambar yang divisualisasikan sangat jelas menarik dan
mudah dipahami responden.
b. Fantasi/image
Iklan
Top Coffee versi Musisi Iwan Fals menggambarkan sebuah image yang memiliki
latar belakang yang berbeda.
c.
Jingle/lagu
Jingle/lagu dengan irama yang atraktif sehingga menarik
perhatian
d. Bintang
iklan
Iklan
ini dibintangi oleh Musisi Iwan Fals, Samuel Zylgwyn dan Nikita Willy
e. Alur
cerita
Dalam
pembukaan tayangan iklan Top Coffee ditayangkan dengan berbagi kalimat yang
mempengaruhi dan membujuk konsumen yaitu dengan mengatakan dan mengiklankan Top
Coffee adalah kesukaan orang Indonesia.
f. Slogan
Bongkar
kebiasaan lama orang Indonesia perlu yang Top.
D.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui profil responden iklan Top Coffee di Kota Yogyakarta.
2. Untuk
mengetahui efektivitas iklan Top Coffee terhadap responden pada tingkat attention, interest, desire dan action.
3. Untuk
mengetahui efektivitas iklan Top Coffee dalam mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
E.
Manfaat
Penelitian
Adapun
manfaat-manfaat yang hendak dicapai dari penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Bagi
Perusahaan
Hasil
penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Wings
Food perushaan fast moving consumer goods, dalam menetapkan
langkah-langkah kebijakan manajerial yang berhubungan dengan sistem promosi
melalui media periklanan, dalam rangka mempertahankan konsumen dan memperluas
pangsa pasar.
2.
Bagi
Penulis
Penulis
dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama di perkuliahan ke dalam
praktek bisnis serta menguji kemampuan penulis dalam mengimplementasikan ilmu
yang diperoleh sesuai dengan studi manajemen pemasaran khususnya dalam bidang
periklanan.
3. Bagi
pihak lain
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi
pihak-pihak lain yang hendak melakukan referensi dan mengembangkan wawasan bagi
pembaca serta menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya.
F.
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima secara
tentatip (a tentative statement)
untuk menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai sebagai dasar bagi suatu
penelitian (Boedijoewono, 2001: 203).
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka
peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga
bahwa iklan Top
Coffee pada media
televisi sudah efektif menarik perhatian
(attention), minat (interest), kebutuhan / keinginan (desire), dan tindakan (action) konsumen.
2. Diduga bahwa iklan Top Coffee pada media televisi sudah efektif mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
2. Diduga bahwa iklan Top Coffee pada media televisi sudah efektif mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Jawaban
|
Keterangan
|
Skor
|
A
B
C
D
E
|
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
|
5
4
3
2
1
|
|

|
|
|
G.
Metodologi penelitian
Dalam pengumpulan data-data
yang diperlukan oleh penulis, maka penulis menggunakan metode-meode pengumpulan
data sebagai berikut:
1.
Data primer
Merupakan data yang didapat secara langsung dari objek
penelitian atau dari sumber pertama yang didapat bisa dari:
a.
Interview (wawancara)
Interview adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab dengan responden, pelaksanaannya bisa dengan cara langsung bertatap mata
maupun lewat media seperti telepon, yang bertujuan untuk mendapat gambaran
nyata tentang pokok persoalan yang diteliti.
b.
Questionnaire (kuesioner)
Questionnaire adalah metode pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan yang dibagikan untuk dijawab oleh responden guna
memperolah data informasi tertulis tentang tanggapan konsumen terhadap iklan Top
Coffee. Bentuk pertanyaan yang diajukan bertipe “multiple choice” (pilihan ganda) dimana sudah disediakan jawaban
pada tiap pertanyaan dan responden tinggal memilih yang paling sesuai. Skala
yang digunakan adalah skala Likert, yaitu membagi pertanyaan dalam 5 kategori
penilaian (Rangkuti, 2003: 66), masing-masing dikualifikasikan dengan memberi
bobot penilaian.
c. Observasi (pengamatan)
Observasi
adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek
penelitian mengenai hal-hal yang berhubungan secara langsung dengan masalah
untuk mendapatkan data pelengkap.
2.
Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan
atau data yang diperoleh bukan dari sumbernya langsung. Maksudnya bahan-bahan
yang dibutuhkan diperoleh dari buku-buku literatur, catatan kuliah dan bacaan-bacaan yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pengumpulan data
sekunder ini juga bisa didapat dari badan-badan atau lembaga-lembaga penelitian
lain seperti Badan Pusat Statistik (BPS).
3.
Pengambilan sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2002: 72). Dalam
penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling, yaitu memilih sampel
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian Responden
yang diambil adalah yang pernah melihat iklan produk Top Coffee dan yang pernah
mengkonsumsi produk Top Coffee serta berdomisili di Kota Yogyakarta.
H.
Uji
Instrumen
Instrumen yang digunakan terlebih dahulu
diuji dengan alat-alat: validitas dan reliabilitas. Untuk mendapatkan hasil
penelitian yang obyektif, maka data yang didapat harus benar-benar mempunyai
kualitas yang baik. Karena itu harus diuji validitas dan reliabilitas. Untuk pengujian,
pertama-tama disebarkan kuesioner pada 20-30 orang responden. Jika hasil dari
penyebaran pertama menyatakan bahwa kuesioner tersebut valid dan reliabel,
berikutnya dilakukan penyebaran kuesioner pada 100 orang responden
1.Uji validitas
Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu
memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti (Simamora, 2002:38-39).
Dalam
pengujian ini digunakan rumus product moment coefficient of correlation
atau korelasi produk moment (Hadi, 2000: 21).
Rumus
yang digunakan:
rxy
= 



Dimana:
rxy
= koefisien korelasi produk moment
x
= skor pertanyaan ke-n
y
= skor pertanyaan atribut tertentu
N
= jumlah responden
Pengujian
dilakukan dengan membandingkan skor rxy terhadap r tabel pada taraf
signifikan (
) = 0,05.

Kriteria
pengujian :
- Bila
rxy ˃ r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
- Bila
rxy ≤ r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
2. Uji
reliabilitas
Uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui
tingkat kestabilan dari alat pengukur terhadap sesuatu yang diukur. Untuk
menguji reliabilitas ini dapat digunakan teknik belah dua yaitu dengan mengkorelasikan
antara item bernomor ganjil dengan item bernomor genap, dengan rumus product
moment coefficient of correlation atau korelasi produk moment (Hadi,
2000: 21).
Rumus
yang digunakan:
rxy = 



dimana:
rxy = koefisien korelasi produk
moment
x = nilai item nomor genap
y = nilai item nomor ganjil
N = jumlah responden
Setelah
diperoleh koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dengan item bernomor
genap, tahap selanjutnya menghitung reliabilitas dengan mengunakan rumus
korelasi “spearman brown” sebagai berikut:
(Hadi, 2000: 23)
rxx = 

Dimana:
rxx = koefisien reliabilitas
rxy = koefisien korelasi
product moment
Pengujian
ini dilakukan dengan membandingkan rxx terhadap r tabel pada tingkat
signifikansi (
) = 0,05.

Kriteria
pengujian:
- Bila
rxx ˃ r tabel maka pernyataan tersebut terbukti reliabel.
- Bila
rxx ≤ r tabel maka pernyataan tersebut terbukti tidak reliabel.
I.
Alat
Analisis
1. Analisis
Persentase
Metode
ini digunakan untuk menganalisis prosentase dari masing-masing profil dimana
dapat diketahui profil mana yang paling
dominan (Supranto, 2001: 80).
Rumus
yang digunakan:
Px
=
x 100%

Dimana:
Px
= Nilai persentase dari responden dengan karakteristik tertentu
nx
= Data responden dengan karakteristik tertentu
N
= Jumlah total responden
2. Analisis
AIDA
AIDA
merupakan tahap persuasi yang berhubungan dengan psikologi komunikasi yang
terdiri dari attetion, interest, desire
dan action. Model AIDA dipakai untuk
melihat efek secara hirarki dari promosi produk terhadap pangsa pasar
potensial. Suatu produk pertama-tama tidak dikenal, lalu promosi bekerja agar
pasar potensial yang dimaksud memberi perhatian (attention). Setelah itu diharapkan tertarik (interest) pada produk lalu mempunyai sikap berhasrat (desire) untuk memiliki. Terakhir tentu
tahapan tindakan membeli (action)
yang menjadi sasaran utama dalam promosi.
Setelah konsumen melewati
tahapan-tahapan diatas maka kemudian konsumen mengambil keputusan pembelian.
Tahap-tahap dalam
pembelian:
a. Pengenalan
masalah
b. Pencarian
informasi
c. Evaluasi
alternatif
d. Keputusan
pembelian
e. Perilaku
setelah pembelian
Untuk mengetahui besarnya persentase
pengaruh iklan Top Coffee pada tahap model AIDA maka digunakaan analisis AIDA
dimana rumus yang digunakan adalah:
Rumus
X =
X 100%

Dimana:
Nilai maks = Nilai
jawaban kuesioner tertinggi yaitu 5 dikalikan 4 butir pertanyaan dari masing-masing tahap model AIDA lalu
dikalikan dengan jumlah responden seluruhnya yaitu sebanyak 100 orang
Nilai min = Nilai jawaban kuesioner terendah yaitu 1
dikalikan 4 butir pertanyaan dari
masing-masing tahap model AIDA lalu dikalikan dengan jumlah responden
seluruhnya yaitu sebanyak 100 orang
Nilai Xn = Nilai keseluruhan dari masing-masing tahap AIDA
X =
Persentase dari masing-masing tahap AIDA
Kriteria
tingkat penilaian efektifitas iklan dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu,
sangat tidak efektif dengan presentase 0 – 20%, tidak efektif dengan presentase
20 – 40%, cukup efektif dengan presentase 40 – 60%, efektif dengan presentase
60 – 80%, dan sangat efektif dengan presentase 80 – 100%.
Gambar 1.1
Tingkat penilaian efektivitas iklan
![]() |
Sumber: Kotler
(2002: 677)
Berdasarkan kriteria tersebut dapat
diketahui efektivitas pada masing-masing tahapan dalam metode AIDA.
Berdasarkan kriteria tersebut dapat
diketahui efektivitas pada masing-masing tahapan dalam metode AIDA
3. Uji
proporsi
Uji
proporsi dilakukan untuk mengetahui keefektifan iklan tersebut dalam mempengaruhi
keputusan pembelian (Djarwanto, 2000 : 199-202):
Rumus
yang digunakan:
Z
= 

Dimana:
X
= jumlah sampel efektif
Po
= proporsi Ho
n
= jumlah responden
Z
= Z hitung yang selanjutnya
dibandingkan dengan z tabel
Adapun
langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:
- Menentukan
formulasi Ho dan H1
Ho:
P = Po
H1:
P < Po
- Menentukan
level of significance (a)
= 0,05.
- Rule
of the test (kriteria penolakan dan penerimaan)
Gambar
1.2
Kriteria Penerimaan dan Penolakan
![]() |
Ho
diterima apabila : Z ³
-Za (iklan efektif)
Ho
ditolak apabila : Z < -Za (iklan tidak efektif)
J.
Sistimatika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini
penulis mengemukakan secara ringkas latar belakang pemilihan judul,
permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian,
Uji Instrumen, alat analisis dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab
ini berisi tentang tori-teori dan pengertian-pengertian yang menjadi landasan
bagi penelitian, yaitu meliputi pengertian periklanan, macam-macam periklanan, simbol
dalam eksekusi pesan iklan televisi, dan strategi perancangan iklan televisi:
perusahaan Top dunia dan pengantar periklanan televisi, segmentasi pasar dan
pembidikan pasar. Selain itu juga akan dikupas kajian pustaka.
BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan gambaran
umum penelitian yang meliputi letak
geografis, kondisi geografis, pembagian wilayah, perkembangan penduduk, tingkat
ekonomi penduduk, serta gambaran umum
obyek penelitian yaitu gambaran umum perusahaan, struktur organisasi,
perkembangan produk, kegiatan promosi dan strategi yang dilakukan oleh Produk
Top Coffee.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab
ini berisi tentang pengolahan data yang sudah diperoleh dan dianalisis dengan
menggunakan metode analisis yang telah ditentukan, yaitu pengujian instrumen
yang digunakan dengan analisis validitas dan reliabilitas, mengetahui profil
konsumen mana yang paling dominan dengan analisis persentase, serta mengetahui
efektivitas iklan baik pada masing-masing tahap AIDA maupun dalam mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen dengan menggunakan analisis AIDA dan uji proporsi.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai hasil
dari analisis data yang diteliti, penarikan kesimpulan berdasarkan hasil
pengolahan data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah Komentar Setelah Mengopi File