Jumat, 10 Mei 2013

PROPOSAL IKLAN TOP COFFEE

PROPOSAL IKLAN TOP COFFEE
(UKRIM YOGYAKARTA)

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Persaingan dalam dunia usaha tampak kian gencar seiring dengan tumbuhnya perekonomian. Kalangan produsen saling memperebutkan perhatian calon konsumen, salah satunya  dengan memanfaatkan iklan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dengan maraknya iklan yang bertebaran di media cetak dan elektronik, serta di pusat–pusat keramaian dan di tepi jalan-jalan raya. Iklan boleh dikatakan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari- hari yang kehadirannya nyaris tak pernah disadari.
Dewasa ini, konsumen semakin selektif dalam pemilihan produk untuk digunakan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat dan didukung  dengan keberadaan teknologi sehingga konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Strategi yang harus dilakukan perusahaan untuk memberikan informasi kepada konsumen adalah dengan melalui media periklanan. 
Produk-produk yang padat iklan merupakan produk yang mengandung tingkat persaingan yang ketat. Pada saat ini iklan telah dipandang sebagai sumber informasi, hiburan, dan media komunikasi bisnis yang efektif dan ampuh. Tujuan evaluasi periklanan adalah untuk mengetahui dampak komunikasi menyeluruh atas kampanye iklan yang telah dilaksanakan, sampai

seberapa jauh kampanye iklan dapat meningkatkan kesadaran merek, pemahaman merek dan preferensi merek. evaluasi terhadap periklanan sangat penting artinya bagi penilaian terhadap efektivitas promosi secara keseluruhan.
Periklanan dapat diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu memberikan informasi, membujuk dan mengingat (Kotler, 2000: 362). Iklan merupakan salah satu alat promosi yang digunakan sebagai alat untuk pengantar pesan yang bertujuan untuk membentuk dan mengubah perilaku konsumen, maka periklanan tersebut perlu dinilai keefektifannya. Iklan yang baik dapat menarik perhatian, minat, dan mampu memenuhi kebutuhan / keinginan serta mampu mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian.
Dalam memasarkan dan mengkomunikasikan suatu produk sangat diperlukan konsep bauran pemasaran (marketing mix) yang lebih dikenal dengan 4P terdiri dari produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan distribusi (place). Tetapi  perusahaan tidak hanya melakukan pengembangan strategi bauran pemasaran, melainkan juga pengembangan suatu program komunikasi yang efektif dengan para pelanggan atau yang disebut dengan bauran promosi. Bauran promosi (promotion mix) sendiri terdiri dari lima alat yaitu sales promotion, advertising, personal selling, public relation, dan direct marketing.
 Tingginya minat orang Indonesia untuk minum kopi ternyata menarik sejumlah perusahaan untuk menciptakan produk inovatif berbahan dasar kopi, maka Wings Food yang merupakan perusahaan fast moving consumer goods  meluncurkan kopi instan bernama “Top Coffee”. Dalam memasarkan produk Top Coffee tersebut, Wings Food menciptakan berbagai bentuk, warna, rasa, aroma, yang dapat menarik perhatian konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusan pembelian produk Top Coffee.
Untuk mengetahui dampak komunikasi yang menyeluruh atas kampanye iklan yang telah dilaksanakan dan seberapa jauh iklan tersebut efektif dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka suatu periklanan tersebut perlu dinilai keefektifannya. Iklan yang dilakukan oleh Wings Food khususnya produk Top Coffee ini sangat menarik, dengan adanya gambar, tulisan, dan slogan “bongkar kebiasaan lama orang indonesia perlu yang top” dan dibintangi oleh Iwan Fals, Samuel Zylgwyn dan Nikita Willy.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mencoba meneliti bagaimana keefektifan iklan produk Top Coffee yang ditayangkan melalui media televisi, dengan judul “ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN TOP COFFEE PADA MEDIA TELEVISI DI KOTA YOGYAKARTA”.
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana profil responden iklan Top Coffee di Kota Yogyakarta?
2.    Bagaimanakah efektivitas iklan Top Coffee di media televisi terhadap responden pada  tingkat attention, interest, desire dan action?
3.    Bagaimanakah efektivitas  iklan Top Coffee di media televisi dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen?
C.      Batasan Masalah
Dalam melakukan penelitian ini penulis membatasi masalah, agar pemecahan masalah dapat lebih terarah dan juga karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang dimiliki. Supaya masalah yang diteliti tidak terlalu luas maka batasan masalahnya adalah:
1.  Penelitian dilakukan terhadap responden yang pernah melihat dan mengkonsumsi produk Top Coffee  serta berdomisili di Kota Yogyakarta.
2.  Karakteristik iklan mencakup audio visual pada media televisi.
3. Perilaku responden yang diteliti  terbatas pada tingkat attention, interest, desire dan action.
4.  Efektivitas iklan diuji dari hasil uji proporsi.
5. Penilaian efektivitas di sini adalah, bahwa iklan yang ditayangkan Perusahaan Wings Food dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk Top Coffee.
6.  Atribut iklan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a.    Visualisasi design
Dalam hal ini warna, cahaya dan gambar yang divisualisasikan sangat jelas menarik dan mudah dipahami responden.
b.    Fantasi/image
Iklan Top Coffee versi Musisi Iwan Fals menggambarkan sebuah image yang memiliki latar belakang yang berbeda.
c.    Jingle/lagu
Jingle/lagu dengan irama yang atraktif sehingga menarik perhatian
d.   Bintang iklan
Iklan ini dibintangi oleh Musisi Iwan Fals, Samuel Zylgwyn dan Nikita Willy
e.    Alur cerita
Dalam pembukaan tayangan iklan Top Coffee ditayangkan dengan berbagi kalimat yang mempengaruhi dan membujuk konsumen yaitu dengan mengatakan dan mengiklankan Top Coffee adalah kesukaan orang Indonesia.
f.     Slogan
Bongkar kebiasaan lama orang Indonesia perlu yang Top.
 D.      Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui profil responden iklan Top Coffee di Kota Yogyakarta.
2.    Untuk mengetahui efektivitas iklan Top Coffee terhadap responden pada tingkat attention, interest, desire dan action.
3.  Untuk mengetahui efektivitas iklan Top Coffee dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
E.       Manfaat Penelitian
Adapun manfaat-manfaat yang hendak dicapai dari penelitian yang dilaksanakan  adalah sebagai berikut:
1.    Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Wings Food perushaan fast moving consumer goods, dalam menetapkan langkah-langkah kebijakan manajerial yang berhubungan dengan sistem promosi melalui media periklanan, dalam rangka mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

2.    Bagi Penulis
Penulis dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama di perkuliahan ke dalam praktek bisnis serta menguji kemampuan penulis dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh sesuai dengan studi manajemen pemasaran khususnya dalam bidang periklanan.
3.    Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi pihak-pihak lain yang hendak melakukan referensi dan mengembangkan wawasan bagi pembaca serta menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya.
F.       Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima secara tentatip (a tentative statement) untuk menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai sebagai dasar bagi suatu penelitian (Boedijoewono, 2001: 203).
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga bahwa iklan Top Coffee pada media televisi sudah efektif menarik perhatian (attention), minat (interest), kebutuhan / keinginan (desire), dan tindakan (action) konsumen.
2. Diduga bahwa iklan Top Coffee pada media televisi sudah efektif mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Jawaban
Keterangan
Skor
A
B
C
D
E
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
5
4
3
2
1
 
Daerah ditolak
 
Daerah diterima
 

- Za (1,64)
 
Po
 



G.      Metodologi penelitian
Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan oleh penulis, maka penulis menggunakan metode-meode pengumpulan data sebagai berikut:
1.    Data primer
Merupakan data yang didapat secara langsung dari objek penelitian atau dari sumber pertama yang didapat bisa dari:
a.    Interview (wawancara)
Interview adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan responden, pelaksanaannya bisa dengan cara langsung bertatap mata maupun lewat media seperti telepon, yang bertujuan untuk mendapat gambaran nyata tentang pokok persoalan yang diteliti.
b.    Questionnaire (kuesioner)
Questionnaire adalah metode pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang dibagikan untuk dijawab oleh responden guna memperolah data informasi tertulis tentang tanggapan konsumen terhadap iklan Top Coffee. Bentuk pertanyaan yang diajukan bertipe “multiple choice” (pilihan ganda) dimana sudah disediakan jawaban pada tiap pertanyaan dan responden tinggal memilih yang paling sesuai. Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu membagi pertanyaan dalam 5 kategori penilaian (Rangkuti, 2003: 66), masing-masing dikualifikasikan dengan memberi bobot penilaian.


c.    Observasi (pengamatan)
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek penelitian mengenai hal-hal yang berhubungan secara langsung dengan masalah untuk mendapatkan data pelengkap.
2.    Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan atau data yang diperoleh bukan dari sumbernya langsung. Maksudnya bahan-bahan yang dibutuhkan diperoleh dari buku-buku literatur,  catatan kuliah dan bacaan-bacaan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pengumpulan data sekunder ini juga bisa didapat dari badan-badan atau lembaga-lembaga penelitian lain seperti Badan Pusat Statistik (BPS).


3.    Pengambilan sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2002: 72). Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling, yaitu memilih sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian Responden yang diambil adalah yang pernah melihat iklan produk Top Coffee dan yang pernah mengkonsumsi produk Top Coffee serta berdomisili di Kota Yogyakarta.
H.      Uji Instrumen
Instrumen yang digunakan terlebih dahulu diuji dengan alat-alat: validitas dan reliabilitas. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang obyektif, maka data yang didapat harus benar-benar mempunyai kualitas yang baik. Karena itu harus diuji validitas dan reliabilitas. Untuk pengujian, pertama-tama disebarkan kuesioner pada 20-30 orang responden. Jika hasil dari penyebaran pertama menyatakan bahwa kuesioner tersebut valid dan reliabel, berikutnya dilakukan penyebaran kuesioner pada 100 orang responden
1.Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang  diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti (Simamora, 2002:38-39).
Dalam pengujian ini digunakan rumus product moment coefficient of correlation atau korelasi produk moment (Hadi, 2000: 21).
Rumus yang digunakan:
rxy =
Dimana:
rxy = koefisien korelasi produk moment
x = skor pertanyaan ke-n
y = skor pertanyaan atribut tertentu
N = jumlah responden
Pengujian dilakukan dengan membandingkan skor rxy terhadap r tabel pada taraf signifikan () = 0,05.
Kriteria pengujian :
-       Bila rxy ˃ r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
-       Bila rxy ≤ r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
2.    Uji reliabilitas
Uji reliabilitas  digunakan untuk mengetahui tingkat kestabilan dari alat pengukur terhadap sesuatu yang diukur. Untuk menguji reliabilitas ini dapat digunakan teknik belah dua yaitu dengan mengkorelasikan antara item bernomor ganjil dengan item bernomor genap, dengan rumus product moment coefficient of correlation atau korelasi produk moment (Hadi, 2000: 21).
Rumus yang digunakan:
rxy =
dimana:
rxy = koefisien korelasi produk moment
x = nilai item nomor genap
y = nilai item nomor ganjil
N = jumlah responden
Setelah diperoleh koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dengan item bernomor genap, tahap selanjutnya menghitung reliabilitas dengan mengunakan rumus korelasi “spearman brown” sebagai berikut:
(Hadi,  2000: 23)
rxx =
Dimana:
rxx = koefisien reliabilitas
rxy = koefisien korelasi product moment
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan rxx terhadap r tabel pada tingkat signifikansi  () = 0,05.
Kriteria pengujian:
-       Bila rxx ˃ r tabel maka pernyataan tersebut terbukti reliabel.
-       Bila rxx ≤ r tabel maka pernyataan tersebut terbukti tidak reliabel.
I.         Alat Analisis
1.    Analisis Persentase
Metode ini digunakan untuk menganalisis prosentase dari masing-masing profil dimana dapat diketahui  profil mana yang paling dominan (Supranto, 2001: 80).
Rumus yang digunakan:
Px =  x 100%
Dimana:
Px = Nilai persentase dari responden dengan karakteristik tertentu
nx = Data responden dengan karakteristik tertentu
N = Jumlah total responden
2.    Analisis AIDA
AIDA merupakan tahap persuasi yang berhubungan dengan psikologi komunikasi yang terdiri dari attetion, interest, desire dan action. Model AIDA dipakai untuk melihat efek secara hirarki dari promosi produk terhadap pangsa pasar potensial. Suatu produk pertama-tama tidak dikenal, lalu promosi bekerja agar pasar potensial yang dimaksud memberi perhatian (attention). Setelah itu diharapkan tertarik (interest) pada produk lalu mempunyai sikap berhasrat (desire) untuk memiliki. Terakhir tentu tahapan tindakan membeli (action) yang menjadi sasaran utama dalam promosi.
 Setelah konsumen melewati tahapan-tahapan diatas maka kemudian konsumen mengambil keputusan pembelian.
Tahap-tahap dalam pembelian:
a.    Pengenalan masalah
b.    Pencarian informasi
c.    Evaluasi alternatif
d.   Keputusan pembelian
e.    Perilaku setelah pembelian
Untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh iklan Top Coffee pada tahap model AIDA maka digunakaan analisis AIDA dimana rumus yang digunakan adalah:
Rumus X =  X 100%
Dimana:
Nilai maks =  Nilai jawaban kuesioner tertinggi yaitu 5 dikalikan 4 butir pertanyaan  dari masing-masing tahap model AIDA lalu dikalikan dengan jumlah responden seluruhnya yaitu sebanyak 100 orang
Nilai min  =  Nilai jawaban kuesioner terendah yaitu 1 dikalikan 4 butir pertanyaan  dari masing-masing tahap model AIDA lalu dikalikan dengan jumlah responden seluruhnya yaitu sebanyak 100 orang
Nilai Xn        = Nilai keseluruhan dari masing-masing tahap AIDA
X                   = Persentase dari masing-masing tahap AIDA
Kriteria tingkat penilaian efektifitas iklan dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu, sangat tidak efektif dengan presentase 0 – 20%, tidak efektif dengan presentase 20 – 40%, cukup efektif dengan presentase 40 – 60%, efektif dengan presentase 60 – 80%, dan sangat efektif dengan presentase 80 – 100%.
Gambar 1.1
Tingkat penilaian efektivitas iklan






Sumber: Kotler (2002: 677)

Berdasarkan kriteria tersebut dapat diketahui efektivitas pada masing-masing tahapan dalam metode AIDA. 
Berdasarkan kriteria tersebut dapat diketahui efektivitas pada masing-masing tahapan dalam metode AIDA
3.    Uji proporsi
Uji proporsi dilakukan untuk mengetahui keefektifan iklan tersebut dalam mempengaruhi keputusan pembelian  (Djarwanto, 2000 : 199-202):
Rumus yang digunakan:
Z =
Dimana:
X         = jumlah sampel efektif
Po        = proporsi Ho
n          = jumlah responden
Z          = Z hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan z tabel
Adapun langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:
-       Menentukan formulasi Ho dan H1
Ho: P = Po
H1: P < Po
-       Menentukan level of significance (a) = 0,05.
-       Rule of the test (kriteria penolakan dan penerimaan)

Gambar 1.2
Kriteria Penerimaan dan Penolakan



Ho diterima apabila : Z ³ -Za (iklan efektif)
Ho ditolak apabila : Z < -Za (iklan tidak efektif)


J.        Sistimatika Penulisan
BAB I      PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan secara ringkas latar belakang pemilihan judul, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, Uji Instrumen, alat analisis dan sistematika penulisan. 
BAB II     LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang tori-teori dan pengertian-pengertian yang menjadi landasan bagi penelitian, yaitu meliputi pengertian periklanan, macam-macam periklanan, simbol dalam eksekusi pesan iklan televisi, dan strategi perancangan iklan televisi: perusahaan Top dunia dan pengantar periklanan televisi, segmentasi pasar dan pembidikan pasar. Selain itu juga akan dikupas kajian pustaka.
BAB III   GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan gambaran umum penelitian yang meliputi letak geografis, kondisi geografis, pembagian wilayah, perkembangan penduduk, tingkat ekonomi penduduk, serta gambaran umum  obyek penelitian yaitu gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, perkembangan produk, kegiatan promosi dan strategi yang dilakukan oleh Produk Top Coffee.

BAB IV   ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang pengolahan data yang sudah diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis yang telah ditentukan, yaitu pengujian instrumen yang digunakan dengan analisis validitas dan reliabilitas, mengetahui profil konsumen mana yang paling dominan dengan analisis persentase, serta mengetahui efektivitas iklan baik pada masing-masing tahap AIDA maupun dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan menggunakan analisis AIDA dan uji proporsi.
BAB V    SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai hasil dari analisis data yang diteliti, penarikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar Setelah Mengopi File